IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat jumlah pemegang saham ritel yang tumbuh konsisten hingga pertengahan 2024.
Per akhir Juni 2024, jumlah pemegang saham BBNI tercatat mencapai 184.413, meningkat 2,1 persen dibanding akhir Mei 2024 yang sebanyak 180.474 investor.
Mengutip data RTI pada Jumat (19/7/2024), jumlah pemegang saham BBNI terus meningkat sejak awal 2024. Pada Januari-Februari 2024, jumlah investor naik sebesar 3.750 menjadi 125.879 investor. Sedangkan pada periode Maret-April 2024, jumlah investor mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 26.285, menjadi 167.803 investor.
Tren kenaikan jumlah investor juga dialami oleh bank-bank KBMI IV lain. Namun tidak seperti BBNI yang konsisten mengalami pertumbuhan pemegang saham secara bulanan, bank-bank KBMI IV lain sempat mengalami penurunan jumlah investor terutama, di awal tahun, yaitu bulan Januari-Februari 2024.
Pertumbuhan konsisten jumlah investor BBNI hingga pertengahan 2024 bukan tanpa alasan. Dari segi valuasi saham, Price to Book Value (PBV) BBNI saat ini tercatat 1,3x, menjadikannya yang paling murah dibandingkan KBMI IV pelat merah yang PBV-nya tercatat di atas 2x.
"Ada beberapa poin yang membuat BBNI masih layak dilirik. Pertama, penyaluran kredit berkualitas seiring pertumbuhan ekonomi. Lalu kedua, Net Interest Margin (NIM) BBNI yang terus membaik," ujar Analis OCBC Sekuritas, Budi Rustanto dan Farrell Nathanael, dalam riset terbarunya.
Sedangkan poin ketiga, menurut dua analis tersebut, yaitu kualitas aset yang baik dengan coverage ratio yang memadai. Sementara poin keempat adalah terkait pengembangan solusi digital untuk memperkuat CASA, dan terakhir, likuiditas yang cukup kuat untuk memenuhi permintaan kredit yang terus meningkat.
Sehingga, dengan merujuk pada riset tersebut, maka kenaikan jumlah pemegang saham BBNI secara konsisten bisa dinilai wajar dan tidak mengherankan.
Melihat laporan keuangan terbaru, kinerja BBNI juga menggembirakan. Mengutip laporan keuangan di situs resmi BBNI, penyaluran kredit BBNI sepanjang Mei 2024 mencapai Rp708,8 triliun, naik 12,6 persen dibanding Mei 2023 yang sebesar Rp 629,4 triliun. Pendapatan bunga BBNI juga naik 5,2 persen menjadi Rp 26,09 triliun dibanding Mei 2023 yang sebesar Rp24,8 triliun.
Dari kinerja tersebut, BBNI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp8,56 triliun dibanding Mei 2023 yang sebesar Rp8,44 triliun. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya deposito, BBNI mencatat kenaikan hingga tiga persen.
Sepanjang Mei 2024, total deposito BBNI tercatat sebesar Rp229,3 triliun, dibanding Mei 2023 yang mencapai Rp222,5 triliun.
BBNI juga tercatat sukses melakukan transformasi bisnis selama empat tahun terakhir dan menjadi bank yang mampu melewati pandemi COVID-19.
Pada tahun keempat transformasi, BBNI akan fokus pada peningkatan produktivitas skala regional dan pusat, implementasi kredit, dan peremajaan platform transaksi perbankan.
Dalam peningkatan di wilayah regional, BBNI akan melakukan perubahan dengan mengonversi sebanyak 72 persen frontliner menjadi tenaga penjualan. Peningkatan penjualan langsung juga akan melibatkan sebanyak 1.200 orang, dengan penajaman panduan kredit untuk setiap subsektor berdasarkan kantor pusat.
(Taufan Sukma)