Adapun beban operasional WOMF naik tipis 1,2 persen dari Rp453,3 miliar menjadi Rp458,9 miliar. Kenaikan terjadi secara merata terutama pada beban umum dan administrasi serta gaji dan tunjangan. Namun, beban pembentukan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) turun 20 persen menjadi Rp97,3 miliar.
Laba sebelum pajak WOM tercatat terkoreksi 6,5 persen menjadi Rp80,7 miliar. Namun, beban pajak penghasilan yang lebih rendah membuat laba bersih perseroan stabil di level Rp63 miliar.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas WOM Finance hingga akhir kuartal I-2025 tercatat Rp452 miliar, turun dibandingkan posisi pada 31 Desember 2023 sebesar Rp540 miliar.
Posisi piutang pembiayaan multiguna turun 5 persen menjadi Rp3,17 triliun. Adapun piutang pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi naik masing-masing menjadi Rp631 miliar dan Rp2,2 triliun.
Sementara ekuitas WOMF per 31 Maret 2025 sedikit turun menjadi Rp1,88 triliun dengan posisi saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp1,29 trilun.
(Rahmat Fiansyah)