sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

138 Kasus Omicron di RI, Kemenkes Kirim Alat Testing SGTF ke Sejumlah Provinsi

Economics editor Binti Mufarida
03/01/2022 10:07 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan saat ini kasus Omicron di Indonesia menjadi 138 kasus.
Kementerian Kesehatan melaporkan saat ini kasus Omicron di Indonesia menjadi 138 kasus. (Foto: MNC Media)
Kementerian Kesehatan melaporkan saat ini kasus Omicron di Indonesia menjadi 138 kasus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan saat ini kasus Omicron di Indonesia menjadi 138 kasus. Dimana 135 merupakan kasus impor dan 3 kasus dari transmisi lokal.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmiz, mengatakan bahwa pemerintah akan menyebarkan alat S Gene Target Failure (SGTF) yang bisa mendeteksi varian omicron. Hal itu terutama pada provinsi-provinsi yang tidak memiliki laboratorium sequencing secara langsung untuk mempercepat deteksi varian Omicron.

“Pemerintah juga berencana akan menyebarkan sekitar 14 lagi alat SGTF terutama pada provinsi-provinsi yang tidak memiliki laboratorium sequencing secara langsung,” tegas Nadiad alam keterangannya, Senin (3/1/2022)..


Dia mengatakan, Kemenkes menegaskan akan terus meningkatkan testing dan tracing. Selain itu, protokol kesehatan juga harus diperkuat untuk mencegah transmisi lokal.

“Testing tracing juga harus kita perkuat ya. Kalau kita lihat berbagai upaya seperti penguatan protokol kesehatan dengan adanya aplikasi PeduliLindungi di bagian yang warnanya hijau itu boleh masuk ke tempat-tempat umum untuk mencegah transmisi penularan,” kata Nadia.

Nadia mengatakan pemeriksaan surveilans juga akan ditingkatkan terutama kepada kasus dengan kriteria klinis yang berbeda. “Tentunya kalau kita tahu bahwa varian ini kan merupakan hasil surveilans sehingga tidak berarti semua hasil yang positif kemudian kita lakukan pemeriksaan untuk mengetahui jenis variannya tapi pada kasus tertentu, kecurigaan tertentu dengan kriteria-kriteria klinis yang mungkin berbeda dari biasanya ini yang dilakukan.”

Sementara itu, Nadia memastikan bahwa kebutuhan reagen untuk surveilans dan alat pemeriksaan cukup. “Untuk kebutuhan surveilans, tentunya kita tahu laboratorium untuk genome sequencing yang ada 22 laboratorium ini memiliki reagen dan alat pemeriksaan yang cukup.”

“Selain itu ada 20 atau 30 laboratorium yang memiliki alat ya, tinggal mereka mengganti atau menambahkannya alat atau reagen lainnya khusus yang bisa dalam melakukan pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) ini. Jadi kita punya potensi tersebut,” kata Nadia.(TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement