"Sebetulnya lebih paham Danantara yang bisa menjawab itu ya, karena masing-masing proyek itu kan berbeda-beda tingkat kesulitan untuk menyelesaikannya. Mungkin yang misalnya refinery beda dengan storage, storage beda dengan yang alumina, alumina beda dengan silika," kata Erani.
Menteri ESDM sekaligus Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan, kajian pra-FS proyek-proyek tersebut telah melewati proses yang panjang, mulai dari diskusi, kajian mendalam antar tim, serta melibatkan akademisi, pemangku kepentingan, serta pengusaha yang turun langsung ke lapangan.
Satgas akan terus berkomunikasi secara intens dengan Danantara termasuk terkait penentuan skema pembiayaan dan skala prioritas proyek, penentuan model bisnis dan pelaku usaha pelaksana proyek, penetapan lokasi dan persiapan pelaksanaan groundbreaking, hingga penyelesaian kendala proyek termasuk perizinan lahan dan mitigasi sosial lingkungan.
"Jadi begitu kita serahkan pra-FS, silakan teman-teman Danantara melakukan kajian. Nanti tim kami sama-sama juga dengan Danantara, kalau informasi apa saja kita kasih, begitu clear, izinnya akan kita bantu," kata Bahlil.
(Rahmat Fiansyah)