IDXChannel - Sekitar 19 juta penumpang domestik diprediksi holding Aviasi dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia akan mengalami gagal terbang sepanjang 2022. Jumlah itu bertambah menjadi 20 orang di tahun 2023.
Bahkan, potensi lebih besar terjadi pada tahun-tahun selanjutnya dengan estimasi mencapai puluhan juta orang.
Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Edwin Hidayat menyebut, sebab utama potensi gagal terbang dikarenakan minimnya ketersediaan pesawat penerbangan dalam negeri.
Pernyataan Edwin sekaligus ditujukan atas keputusan pemegang saham dan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yang mengembalikan sejumlah armada pesawat ke perusahaan penyewa atau lessor.
Saat ini, maskapai penerbangan nasional itu hanya mengoperasikan sekitar 53 pesawat saja. Padahal, awalnya, emiten mengoperasikan sebanyak 142 armada.