"Udah semingguan lebih sih, sebelumnya sih harganya normal 22 sampi 23 ribu, itu makin- turun, makin turun sampai sekarang Rp18 sampai Rp19 ribu," ujar Ade.
Ade pun turut merasakan sepinya kunjungan masyarakat ke pasar. Untuk itu Ade terpaksa mengurangi penjualan telurnya, guna menghindari kebusukan pada telur yang tidak habis terjual.
"Akhirnya kita mengurangi penjualan, yang tadinya sekian kilo abis, sekarang tidak, Saya rasa penurunan itu hampir 50% menurun masuk bulan ini, mungkin konsumen juga berkurang kali ya," sambung Ade.
(IND)