sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

20 Tahun Jualan, Pedagang di Pondok Gede Keluhkan Harga Telur Saat Ini Paling Anjlok

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
23/09/2021 19:30 WIB
Pedagang telur di Pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat, beri pernyataan tentang dagangannya saat harga telur anjlok.
20 Tahun Jualan, Pedagang di Pondok Gede Keluhkan Harga Telur Saat Ini Paling Anjlok(Dok.Ist)
20 Tahun Jualan, Pedagang di Pondok Gede Keluhkan Harga Telur Saat Ini Paling Anjlok(Dok.Ist)

IDXChannel - Harga telur ayam dalam kurun waktu satu bulan kebelakang mengalami penurunan yang cukup tajam. Di Pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat, harga telur satu kilogram menyentuh angka kisaran Rp19 ribu dan termahal hanya Rp20 ribu.

Salah satu pedagang telur di Pasar Pondok Gede, Gatot Sugiarto (55) mengatakan bahwa selama 20 tahun berjualan, harga telur pada tahun ini merupakan yang terendah.

"Iya harga telor itu lagi terendahnya, selama kurang lebih lima tahunan ini kali ya, itu hanya pada telur ayam negeri aja, atau telur ras," ujar Gatot kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (23/9/2021).

Gatot melihat harga telur saat ini dalam kurun waktu satu bulan terus mengalami pelemahan. Sebelumnya harganya masih berkisar di angka Rp22 ribu, namun hingga saat ini menjadi Rp19 ribu.

"Normalnya dipasaran itu Rp22 sampai Rp23, memang kondisi pasar lagi sepi dan lesu juga, daya belinya menurun," sambung Gatot.

Pria yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan telur itu menilai hal ini bisa terjadi kemungkinan karena peternaknya telur yang semakin bertambah. Menurutnya ketika peternak telurnya bertambah dan kebutuhan pasarnya tidak itu juga menjadi kemungkinan harga telur anjlok.

"Apa mungkin daya belinya yang menurun, bisa jadi kan kalau peternaknya bertambah terus pasarnya segitu-gitu aja kan otomatis menjatuhkan harga juga," tutur Gatot.

"Semakin banyak peternak kan barang semakin banyak juga, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, otomatis jatuh juga kan, bisa jadi pasar juga lagi lesu," sambung Gatot.

Pedagang telur lain bernama Ade (27) juga membenarkan hal tersebut, bahwa belakangan kondisi pasar sepi pengunjung meski sudah diberikan pelonggaran oleh pemerintah di masa pandemi covid 19.

Pelemahan dirasakan oleh Gatot pun turut dialami oleh Ade, menurutnya harga telur sebelumnya Rp23 ribu, dan kini Ade hanya menjual telur ayam ras Rp19 ribu perkilogram.

"Udah semingguan lebih sih, sebelumnya sih harganya normal 22 sampi 23 ribu, itu makin- turun, makin turun sampai sekarang Rp18 sampai Rp19 ribu," ujar Ade.

Ade pun turut merasakan sepinya kunjungan masyarakat ke pasar. Untuk itu Ade terpaksa mengurangi penjualan telurnya, guna menghindari kebusukan pada telur yang tidak habis terjual.

"Akhirnya kita mengurangi penjualan, yang tadinya sekian kilo abis, sekarang tidak, Saya rasa penurunan itu hampir 50% menurun masuk bulan ini, mungkin konsumen juga berkurang kali ya," sambung Ade. 

(IND) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement