sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

250 Petani Sawit Gelar Aksi Tolak Larangan Ekspor CPO Hari Ini

Economics editor Michelle Natalia
17/05/2022 10:44 WIB
Sebanyak 250 orang petani kelapa sawit berencana menggelar aksi larangan ekspor minyak goreng dan CPO pada hari ini, Selasa (17/5/2022).
250 Petani Sawit Gelar Aksi Tolak Larangan Ekspor CPO Hari Ini. (Foto: MNC Media)
250 Petani Sawit Gelar Aksi Tolak Larangan Ekspor CPO Hari Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak 250 orang petani kelapa sawit berencana menggelar aksi larangan ekspor minyak goreng dan CPO pada hari ini, Selasa (17/5/2022). Tindakan tersebut mereka lakukan karena anjloknya harga tandan buah segar (TBS) di seluruh Indonesia, khususnya sentra perkebunan.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menyebutkan aksi yang dilakukan para petani akan berlangsung di 22 Provinsi se-Indonesia untuk melakukan Aksi Keprihatinan Petani yang dilakukan serentak mulai pukul 09.00-12.00 WIB.

Jakarta akan menjadi sentra utama Aksi Keprihatinan Petani Sawit Indonesia yang diadakan pada 17 Mei 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian RI dan Patung Kuda Monas, selanjutnya rombongan akan ke Istana Presiden bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan usulan mereka. 

Kegiatan ini akan diikuti lebih 250 peserta yang melibatkan petani sawit anggota APKASINDO dari 22 Provinsi dan 146 Kabupaten/Kota serta anak petani sawit yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia. Selanjutnya, Gulat menjelaskan aksi keprihatinan ini juga dilakukan serentak (hari dan jam yang sama) di 146 Kabupaten Kota DPD APKASINDO dari 22 Provinsi APKASINDO.

“Petani sawit yang datang ke Jakarta mulai dari Aceh sampai Papua Barat akan berpakaian adat-budaya masing-masing, kami ingin menunjukkan sawit itu pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia”, ujar Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Gulat ME Manurung, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa(17/5/2022).

Memasuki Minggu siang, sebagian peserta aksi sudah tiba di Jakarta seperti petani sawit dari Papua Barat, Kalimantan Utara, Aceh, Sulawesi Barat dan Papua. 

Indra Rustandi, Ketua APKASINDO Provinsi Kalimantan barat (Kalbar), ketika dikonfirmasi awak media, membenarkan sedang dalam perjalanan dari Kab Sintang menuju Pontianak. Total petani dari Kalbar yang ke Jakarta sebanyak 25 orang."Kami sangat bersemangat ke Jakarta ingin bertemu Pak Jokowi, karena kami melihat Kementerian terkait tidak becus mengurus kami petani sawit. Lihat saja Dirjen Perkebunan sudah hampir 2 tahun Plt (pelaksana tugas), jadi bagaimana kami dapat perhatian? Padahal sawit sangat strategis dan roh  ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir, apalagi Menteri Perdangan yang sudah membuat kami menderita," tutur Indra.

Selanjutnya, Gulat mengatakan bahwa saat ini sudah kritis, dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia paling tidak 25% telah stop pembelian TBS sawit petani. Ini terjadi setelah harga TBS petani sudah anjlok 40%-70% dari harga penetapan Disbun dan ini terjadi secara merata sejak larangan ekspor, tanggal 22 April lalu.  Dampaknya luar biasa, telah mengganggu sendi-sendi ekonomi petani sawit dan rantai ekonomi nasional. 

"Kami berpacu dengan waktu karena sudah rugi 11,7 Triliun rupiah sampai akhir April lalu, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui Bea Keluar, terkhusus Pungutan Ekspor dimana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp.3,5 Triliun per bulannya," urai Gulat.

Semua permasalahan ini terjadi sejak adanya gangguan pasokan Minyak Goreng Sawit (MGS) domestic dan harga MGS curah yang tergolong mahal, padahal sudah disubsidi. Sehingga Presiden Jokowi mengambil kebijakan Larangan ekspor CPO dan Bahan Baku MGS.

Namun sangat tragis dampaknya kepada Petani sawit. Oleh karena itu dalam acara aksi keprihatinan APKASINDO akan menyampaikan lima pesan kepada pemerintah. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement