Thailand, 2011
Banjir yang terjadi di Thailand pada kuartal akhir 2011 mengakibatkan kerugian ekonomi senilai USD45,7 miliar, setara dengan Rp703 triliun dengan nilai kurs hari ini. Banjir ini disebabkan oleh kombinasi curah hujan tinggi yang membuat sungai Chao Phraya menggenang disertai badai Nock-Ten.
Dikutip dari AIR Worldwide (19/9), banjir tersebut merendam pusat industri di Ayutthaya hingga memutuskan rantai pasokan global. Setidaknya ada tujuh kawasan industri—dengan lebih dari 800 pabrik—terendam air.
Banjir ini berlangsung hingga pertengahan Januari 2012. Sebanyak 65 provinsi terdampak, dengan 13,6 juta penduduk turut menanggung dampak banjir. Banjir ini merusak 3,3 juta bangunan, termasuk di antara 750.000 bangunan perumahan.
China, 1998 & 2010
China dua kali mengalami banjir dengan kerugian besar. Musibah banjir yang sebelumnya pernah terjadi di China juga menelan jutaan korban jiwa. Namun banjir dengan dampak kerugian ekonomi terbesar terjadi pada 1998 dan 2010.
Pada banjir yang terjadi pada 1 Juli 1998, China menghabiskan lebih dari USD30 miliar untuk membiayai fasilitas kesehatan, perbaikan, dan pembangunan kembali bangunan-bangunan yang terdampak banjir secara langsung.