Sebelumnya, ada tiga perusahaan baik dari dalam maupun luar negeri seperti Summarecon, Risjadson Group, dan satu perusahaan asing yaitu Korean Land and Housing. Ketiganya direncanakan akan menggarap perumahan untuk para ASN, akses air minum, kelistrikan, telekomunikasi, pengelolahan limbah dan transportasi.
Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe menjelaskan, total nilai investasi melalui skema KPBU tiga perusahaan tersebut sebesar Rp41 triliun, dengan PPJK (Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama) adalah Kementerian PUPR.
Dhony menilai, hal tersebut menjadi salah pertanda bahwa minta investor untuk menanamkan modalnya di IKN masih cukup tinggi. Bahkan, jika dilihat dari total proyek KPBU sebesar Rp41 triliun, lebih besar dua kali lipatnya dari biaya yang dikeluarkan APBN sebesar Rp23,7 triliun pada 2023.
"Total investasi saat ini Rp41 triliun, sekarang dari APBN saja kan Rp23 triliun, ini sudah hampir dua kali lipat, jadi market confident itu sangat baik," pungkasnya. (YNA)