"Jadi gini kalau kita di kasih tugas 1,5 juta bisa terealisasikan 500 sisanya kan 1 juta. Itu nggak bisa di tahun depan. Harus ada kebijakan lagi, keputusan lagi nanti, gitu. Waktunya hanya satu tahun, gak berlaku buat tahun berikutnya," ucap dia.
Bulog sendiri harus memenuhi pasokan beras, terutama cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah itu harus dilakukan karena perusahaan harus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada periode Januari hingga Maret 2024 diperkirakan belum terjadi panen raya, kondisi ini tentu berdampak signifikan pada stok beras Bulog.
Tak hanya itu, BUMN di sektor pangan ini juga harus memenuhi program bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (Kg) untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang rencananya diperpanjang tiga bulan ke depan atau periode Januari, Februari, Maret 2024.
"Untuk menghadapi Januari, Februari, Maret yang diprediksi belum ada panen masal atau panen raya. Sedangkan ada program bantuan pangan di Januari, Februari, Maret," bebernya.
"Maka tadi Pak Presiden tugaskan Bulog untuk tahun ini harus bisa menambah stok 1,5 juta ton," lanjut Buwas.
(DES)