"Itu sudah sangat baik karena kita tidak lagi mengandalkan pada produk minyak sawit mentah. Ini yang kemudian menjadi bahan diskusi kita bersama pelaku usaha, apakah hilirisasi yang didorong terus oleh pemerintah ini akan sampai pada produk akhir? Kalau produk akhir kita harus bersaing dengan produsen yang sudah sangat menguasai pasar dunia," ungkap Tofan Mahdi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai hilirisasi produk kelapa sawit Indonesia belum terkembang. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta agar fokus kebijakan pemerintah pada sektor ini adalah mengembangkan nilai tambah dari produk kelapa sawit melalui hilirisasi.
Menurut dia, selain meningkatkan pendapatan negara, hilirisasi juga meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan pelaku sektor perkebunan kelapa sawit lain. Berdasarkan catatannya, jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam sektor perkebunan ini sebagai petani sebanyak 4,2 juta orang. Sedangkan, sebanyak 12 juta tenaga kerja terlibat secara tidak langsung dengan produk kelapa sawit.
(IND)