Faktor kedua yang membedakan adalah waktu perayaan Idulfitri pada Kuartal I-2025 jatuh pada 31 Maret 2025, sementara libur panjangnya jatuh pada April atau telah memasuki Kuartal II.
Hal ini menyebabkan sebagian besar dampak ekonomi dari libur panjang Idulfitri tidak tercatat dalam kinerja Kuartal I-2025.
"Sehingga momen hari pertama Idulfitrinya jatuh di kuartal I, tetapi H+2, H+3 dan liburan selanjutnya itu terekam di kuartal II-2025," kata dia.
(NIA DEVIYANA)