"Secara umum untuk hilirisasi itu ada insentif, kita dorong kesitu. Insentif untuk pengembangan investasi, termasuk juga nantinya bahan baku kita fasilitasi," ujarnya.
"Mekanisme dan kerja samanya dikembangkan, sehingga kepastian bahan bakunya terjamin dan investasinya jalan. Bahan baku kan juga bisa jadi isu kalau tidak cukup," imbuh Dadan.
Hal senada juga telah diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang menuturkan bahwa strategi hilirisasi mineral, di antaranya melalui percepatan pengintegrasian supply chain antara tambang dan smelter.
Selain itu, pengintegrasian industri pengguna bahan olahan mineral dan pengembangan industri lanjutan, serta aplikatif dari hasil pengolahan atau pemurnian mineral.
Arifin mengatakan, pihaknya mencatat Indonesia memiliki total sumber daya timah sebanyak 7,2 juta ton bijih (SnO2) dan 2,4 juta ton Sn. Cadangan sebanyak 6,8 juta ton bijih (SnO2) dan 2,2 juta ton Sn.