Ia mengatakan selalu melihat perkembangan kasus covid di DKI Jakarta. Untuk itu, ia juga tetap ketat menerapkan protokol kesehatan terlebih dengan pelanggannya.
"Contoh kita jaga jarak tempat duduk satu meter. Cuci tangan, engga boleh ngobrol deket-deket, gaboleh kerumunan, makan engga boleh lebih dari lima orang," jelas pria asal Solo ini.
Sama dengan Eko, Pedagang Mie Ayam Syauqi (27) juga ikut dirugikan dengan aturan ini. Ia meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi bukan malah membatasi aturan berdagang.
"Harus ada solusinya. Misalnya, restoran tetap buka. Tapi hanya melayani take away atau pesanan online. Jadi pendapatan bisa tetap masuk," ujar pedagang yang biasa mangkal di sekitaran Kedoya, Jakarta Barat ini.
Ia mengatakan, aturan pengetatan ini juga akan berimbas kepada pemilik restoran yang memiliki karyawan. Di mana, pemerintah harus melihat secara kontekstual, betapa sulitnya mencari pekerjaan ditengah pandemi sekarang ini.