“Naiknya hanya 0,4% itu tergolong rendah. Karena itu kan di bawah inflasi, dimana inflasi kita 8%. Sehingga tahun depan fiskal kita akan terkontraksi. Jadi dukungan dari sisi fiskal ke pertumbuhan ekonomi itu tampaknya cukup minimal,” terangnya.
Lanjutnya, ia menuturkan rincian setiap kementerian berbeda-beda. Namun, kata dia, yang perlu dikritisi adalah anggaran Kementerian Pertahanan dan Polri yang naik drastis pada tahun depan. Di mana Kemhan naik 13% dan Polri naik 14%.
“Sudah dua hingga tiga tahun terakhir anggaran Kementerian Pertahanan itu naiknya cukup dramatis. Ini perlu penjelasan lebih lanjut bukan dari Kementerian Keuangan saja tapi dari kementerian terkait untuk menjelaskan anggarannya itu digunakan untuk apa ke depan,” sambung dia.
Satria menambahkan anggaran Kemhan dan Polri memiliki multiplier effect pada ekonomi yang minimal. Sehingga dampak pada industri domestik tidak terlalu besar dibandingkan dialokasikan kepada Kementerian PUPR atau Kemenhub yang dapat digunakan untuk infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja. (TYO)