"Bergairahnya pariwisata di Jawa Barat itu tergantung leveling, saat ini pertumbuhan ekonomi Jabar lagi positif. (Pengetatan) dalam dua minggu perubahan itu terasa dan berpengaruh," katanya.
Diakui Dedi, pihaknya bersama pemerintah kabupaten/kota terus memastikan bahwa obyek wisata dan stakeholder pariwisata mematuhi protokol kesehatan (prokes). Antisipasi jelang libur Nataru pun sudah dilakukan, salah satunya lewat upaya vaksinasi untuk mengejar herd immunity di tempat wisata dan pedesaan.
"Di lapangan 3 T itu tetap kita lakukan, sekarang vaksinasi mobile juga terus digenjot. Kalau nanti level 3 itu mewajibkan antigen kita lakukan, jika aturannya berbeda tentu desainnya kita sesuaikan," paparnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa Satgas COVID-19 di lokasi wisata akan kembali diaktifkan. Selain itu, pembatasan pengunjung pun menurutnya sudah ditaati para pengelola tempat wisata.
"Kapasitas tetap dijaga, pokoknya waspada terus karena Covid-19 masih ada, kita tidak ingin ada gelombang tiga dari pariwisata yang bisa mempengaruhi sektor lain," tutup Dedi. (TYO)