Erick menegaskan hingga saat ini belum ada perombakan Direksi dan Komisaris, terutama pengangkatan nama baru Direktur Utama dan Komisaris Pertamina.
"Sampai hari ini belum," katanya.
Di luar kabar pergantian tersebut, Erick mengatakan dirinya masih fokus pada pengembangan bisnis geothermal atau panas bumi yang dikembangkan Pertamina dan PT PLN (Persero).
Pemanfaatan sektor geothermal dalam negeri perlu dilakukan secara maksimal. Dia menilai pemanfaatan panas bumi saat ini belum dilakukan secara maksimal.
Padahal upaya ini sekaligus mendorong realisasi energi baru terbarukan di Indonesia. Erick mencatat potensi panas bumi bisa menyediakan listrik hingga mencapai 24 Gigawatt (GW), sementara saat ini baru di angka 2 GW saja.
"Saya melihat juga hal-hal yang memang harus disinkronkan dengan lainnya antara klaster, sama, saya tekankan Pertamina sama PLN, itu masalah geothermal aja kan belum tuntas, padahal kita ingin punya 2,4 Gigawatt," ujar dia.