Ahok sendiri menjelaskan, Odin Automotive selaku pemegang hak merek dan dagang atas StreetScooter merupakan anak usaha dari IBC. Perusahaan tersebut dipimpin oleh Stefan Krause ditemani Djamal Attamimi dan Matt Richards serta dua investor lain asal Singapura.
Rencana akuisisi tersebut sudah berlangsung sejak 11 November 2021 lalu, dengan memulai penawaran pertama kepada DHL Group di Jerman. Hingga akhirnya resmi berpindah kepemilikan pada Senin (4/1/2022) kemarin.
Dengan berpindahnya pemilik, maka Odin memiliki hal atas seluruh pekerjaan yang ada di dalam StreetScooter, milai dari IP StSE, jalur produksi, serta mengambil alih operasional anak perusahaan di Swiss dan Jepang.
Tak hanya itu, Odin juga sudah mengambil alih seluruh kepemilikan produsen eLCV terbesar di Jerman dan masa depan pengembangan sistem manajemen baterai dan kemampuan manufaktur StSE yang sedang berlangsung.
Bersamaan dengan akuisisi tersebut, grup telah mengamankan order 3.500 unit kendaraan StSE dari DPDHL untuk melanjutkan elektrifikasi armada pengiriman pos mereka. Akuisisi ini menandai pengumuman publik pertama Odin dari beberapa transaksi yang diharapkan akan selesai pada tahun mendatang.
StreetScooter telah mengirimkan sejumlah produknya lebih dari 17.500 kendaraan pada pengiriman volume 4㎥, 8㎥ dan 20 untuk DPDHL saja, bersama dengan armada yang lebih kecil di tempat lain di Eropa dan di Jepang dengan total 5.000 kendaraan lainnya, menjadikannya salah satu armada eLCV terbesar yang beroperasi secara global. (TYO)