Dengan ruang kebijakan tersebut, Airlangga optimistis Batam akan dapat bergerak dan bersaing dengan kawasan lain seperti kawasan di Malaysia, Singapura, ataupun Vietnam.
Airlangga juga mendorong seluruh unsur Forkopimda di Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam untuk dapat bekerja sama sehingga akan mampu mendukung Batam menjadi daerah pengembangan industri dan wisata, serta akan menjadi tujuan investasi baik dalam dan luar negeri.
Berikut daftar tujuh Anggota/Deputi BP Batam yang dilantik:
1. Alexander Zulkarnain sebagai Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan;
2. Sudirman Saad sebagai Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan;
3. Syarlin Joyo sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Lahan, Pesisir, dan Freklamasi;
4. Fary Djemy Francis sebagai Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan;
5. Ruslan Aspan sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang;
6. Ariastuty Sirait sebagai Deputi Bidang Pelayanan Umum; dan
7. Mouris Limanto sebagai Deputi Bidang Infrastruktur.
Lebih lanjut, kata Airlangga, pemerintah juga menargetkan pengembangan Batam sebagai pusat investasi unggulan, termasuk mengembangkan kerja sama dengan China melalui skema Two Countries Twin Park (TCTP), yang akan dimulai dengan kerja sama pengembangan KEK Batang dan selanjutnya Batam.
Selain itu, Airlangga juga mengungkapkan, Batam dapat dikembangkan sebagai kawasan industri semikonduktor yang sangat strategis dalam mengembangkan industri nasional yang ekosistemnya telah dimiliki oleh Batam, seperti pengembangan kawasan digital dengan basis data center. Hal ini tentu akan memperkuat posisi Batam dalam industri teknologi global.