sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Ungkap Jurus RI Kurangi Ketergantungan Mata Uang Asing

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
25/07/2024 11:37 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan cara agar Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing. 
Airlangga Ungkap Jurus RI Kurangi Ketergantungan Mata Uang Asing (foto atikah)
Airlangga Ungkap Jurus RI Kurangi Ketergantungan Mata Uang Asing (foto atikah)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan cara agar Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing

Awalnya, Airlangga memaparkan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang merupakan pendukung utama untuk forum-forum Internasional. Salah satunya dengan meluncurkan Digital Economic Framework Agreement. 

"Nah ini yang kita targetkan dengan Digital Economic Framework ini, kita punya interoperability, punya data security, dan national single window yang interconnecting dengan negara lain, free flow of goods, dorongan untuk UMKM, local currency transaction, dan settlement, sehingga tidak untuk lima negara ASEAN bisa menggunakan QR Code Rupiah. Dengan demikian ketergantungan terhadap mata uang asing bisa dikurangi," tutur Airlangga dalam acara Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58 di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7).

Menurut Airlangga, hal ini menjadi penting mengingat saat ini, Indonesia masih melakukan perdagangan jual beli dengan beberapa negara, namun ada mata uang lain yang berada di tengahnya.

"Dan itu tentu sangat memengaruhi harga, sangat memengaruhi nilai, dan sangat berpengaruh terhadap nilai ekonomi kita," katanya.

Airlangga menambahkan, Indonesia juga telah menandatangani Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). IPEF merupakan economic framework yang inklusif untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, aman dan berketahanan. 

"The first agreement dengan bloc dalam tanda petik dengan Amerika. Kita juga berhasil membuat perjanjian RCEP yang termasuk China dan Indo-Pacific. Jadi kita punya dua perjanjian Indo-Pacific, satu RCEP dengan China, dan satu IPEF dengan Amerika," tutur Airlangga. 

"Jadi ini menunjukkan posisi Indonesia yang non-alliance, non-bloc. Bekerja dengan semua pihak untuk kepentingan masyarakat Indonesia," ujarnya. 

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement