"Capaian ini merupakan hasil arahan bapak Presiden, kolaborasi sinergis kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil. Ini dukungan dari seluruh masyarakat, dan kebijakan fiskal menjadi shock absorber yang responsif terhadap kebijakan perekonomian," tambah Airlangga.
Tak hanya itu, kebijakan moneter juga berperan strategis menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menjelang akhir tahun dalam keketuaan ASEAN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia bersama negara-negara ASEAN berhasil mempersiapkan Digital Economy Framework. Ini satu-satunya perjanjian kerjasama ekonomi digital di dunia, dipelopori ASEAN, yang lain baru di CEPA dan FTA, yang digital belum.
"Tetapi, dengan keketuaan Bapak Presiden, berhasil memimpin dunia, dan World Economic Forum ini melihat sebagai sesuatu yang luar biasa dan akan diangkat dalam pertemuan Davos nanti," pungkas Airlangga.
(SLF)