IDXChannel - Aktivitas manufaktur China terkontraksi pada Juni 2024, menandai penurunan dalam dua bulan berturut-turut. Begitu juga dengan aktivitas jasa yang merosot ke level terendah dalam lima bulan.
Purchasing Managers' index (PMI) China berada di level 49,5 pada Juni, di bawah angka 50 yang menandakan kontraksi.
Ekonom senior di Economist Intelligence Unit, Xu Tianchen, mengatakan permintaan eksternal dan domestik masih relatif tidak memadai untuk menyerap kapasitas manufaktur China.
"Dan hal ini akan menghambat pemulihan harga produsen," ujar Xu dilansir Reuters, Minggu (30/6/2024).
Meskipun sub-indeks produksi berada di atas 50 pada Juni 2024, indeks pesanan baru, stok bahan mentah, lapangan kerja, waktu pengiriman pemasok, dan pesanan ekspor baru berada dalam wilayah kontraksi, demikian survei NBS.
Ekspor China melebihi perkiraan pada Mei, namun para analis mengatakan masih belum diketahui apakah ekspor dapat berkelanjutan mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan antara Beijing dan negara-negara Barat.
Sementara itu, krisis properti yang berkepanjangan terus menyeret permintaan dalam negeri. Para analis memperkirakan China akan meluncurkan lebih banyak langkah-langkah dukungan kebijakan dalam jangka pendek.
"Namun, ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter terbatas untuk saat ini, karena mata uang China berada di bawah tekanan," kata kepala ekonom di Guotai Junan International, Hao Zhou.