Lilia membaca relaksasi pajak ini berpeluang meningkatkan penjualan properti ASRI, terutama bagi rumah-rumah yang masuk dalam kriteria PPN yang ditanggung pemerintah. “Jadi produk kami benar-benar bisa diserap oleh pasar dengan baik,” tuturnya.
Hingga kuartal III-2023, ASRI mencatatkan penjualan rumah dan ruko sebesar Rp1,25 triliun, dari total pendapatan usaha mencapai Rp2,48 triliun. Porsi real-estate berkontribusi utama.
Selain rumah, penjualan tanah menyerap Rp596,4 miliar, disusul apartemen Rp62,9 miliar, dan gedung perkantoran Rp6,0 miliar. ASRI juga mengantongi pendapatan berulang atau recurring income dari jasa hospitality senilai Rp408,3 miliar, dan pariwisata mencapai Rp155,0 miliar.
Sampai September, marketing sales ASRI mencapai Rp1,5 triliun, atau 48,4% dari target tahun ini.
(FRI)