
Indeks yang dirilis IEA menunjukkan bahwa Indonesia, Mongolia, China, Vietnam, India dan Afrika Selatan sangat rentan terhadap pergeseran dari batu bara menuju transisi energi.
Dengan adanya pendanaan dari negara maju untuk pensiunkan PLTU batu bara, kondisi ini bisa saja mengancam nilai rantai ekonomi nasional.
Mengingat kontribusi emas hitam yang cukup signifikan bagi perekonomian dan juga pasokan energi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor komoditas unggulan Indonesia termasuk didalamnya batu bara kembali meningkat di bulan Oktober 2022. Di bulan Oktober, kinerja ekspor emas hitam mencapai USD4,41 miliar dengan volume ekspor mencapai USD32,73.
Kenaikan pendapatan ekspor batu bara ditopang oleh kenaikan harga secara global. Adapun harga batu bara di pasar internasional di kisaran USD326,6 per ton.