IDXChannel - PT Energy Management Indonesia (EMI) memastikan bahwa saat ini tengah fokus dalam mematangkan konsep bisnis perdagangan karbon (carbon trading).
Dengan berpartisipasi aktif dalam mekanisme perdagangan karbon, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menekuni bidang konservasi energi, lingkungan dan energi baru terbarukan (EBT) itu yakin bakal memperoleh manfaat finansial dari penjualan kredit karbon dan membantu pelanggan mencapai sasaran keberlanjutan.
"Carbon trading ini signifikan dan erat kaitannya dengan tantangan perubahan iklim. EMI akan terus memantau perkembangan kebijakan iklim global dan berkolaborasi dengan mitra strategis, terutama dengan subholding/anak perusahaan PLN lainnya," ujar Direktur Utama EMI, Surya Fitriadi, dalam keterangan resminya, Kamis (6/7/2023).
Selain mendalami potensi bisnis dari ceruk pasar carbon trading, menurut Surya, pihaknya saat ini juga tengah fokus dalam upaya digitalisasi proses bisnis perusahaan, sehingga diharapkan dapat mendorong efisiensi dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Upaya digitalisasi tersebut mulai menampakkan hasil, dengan berhasilnya EMI dalam proses tingkat kesehatan perusahaan, yang digelar untuk tahun kinerja 2022 lalu.
Dalam proses evaluasi yang telah dilakukan, EMI dilaporkan sukses meraih skor 81,66 (AA). Capaian tersebut meningkat dibanding hasil evaluasi yang dilakukan pada 2021, di mana skor yang didapat masih 67,74 (A).
"Digitalisasi proses bisnis yang kami lakukan salah satunya melalui pengembangan audit energi terdigitalisasi. Selain itu, EMI terus melakukan transformasi sistem dan prosedur korporat dengan penyusunan enterprise risk management (ERM) untuk memitigasi risiko bisnis, terutama pada bidang konservasi energi dan lingkungan," tutur Surya.
Di sisi lain, dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional, EMI akan melanjutkan pengembangan bisnis biomassa sebagai salah satu sumber energi terbarukan (EBT) yang berpotensi besar.
Penggunaan biomassa untuk co-firing pada pembangkit dapat menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan sambil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
"EMI terus berkomitmen untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan strategisnya. Sambil berupaya untuk berkontribusi dalam pembangunan energi nasional yang berkelanjutan," tegas Surya.
Sementara, capaian positif EMI dalam evaluasi tingkat kesehatan perusahaan juga diapresiasi langsung oleh PLN selaku induk usaha.
"Untuk 2022 lalu tingkat kesehatan perusahaan dari EMI berhasil masuk dalam kriteria AA, atau sehat. Ini menjadi modal penting bagi EMI untuk terus tumbuh dan mampu menghadapi tantangan pasar, perubahan regulasi, dan ketidakpastian ekonomi," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Menurut Darmawan, capaian kinerja EMI yang positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun tersebut mencerminkan komitmen kuat perusahaan dalam berkontribusi terhadap ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Di samping itu, Darmawan juga menegaskan bahwa peran EMI juga sangat penting di internal PLN Holding, karena telah ditunjuk sebagai pelaksana Kontrak Uji Pembangkit dalam rangka Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) di subholding PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power.
"Dalam hal prospek bisnis, kami menilai bahwa rencana bisnis yang telah disusun EMI sejalan dengan tujuan utama holding. Yaitu mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional serta penyediaan energi berwawasan lingkungan," tegas Darmawan. (TSA)