Hal tersebut lantaran ancaman kelaparan yang bisa diakibatkan oleh degradasi tanah akan berdampak signifikan bagi seluruh masyarakat.
"Kondisi tanah sedunia saat ini mengalami ancaman tak terlihat yang dan tidak disadari umat manusia, tetapi dampaknya amat luas dan strategis karena menyangkut urusan ketahanan pangan. Urusan perut lebih dari 7 milyar penduduk dunia dan 270 juta rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada para pembuat kebijakan untuk menjadikan isu kepunahan tanah dan degradasi lahan pertanian juga menjadi fokus utama disamping soal ketahanan energi dan transisi Indonesia ke Net Zero," jelas Melli sebagai juru bicara Save Soil Indonesia Selasa (17/5/2022).
"Tujuan kami adalah untuk terus menggaungkan pentingnya kebijakan untuk mencegah kepunahan tanah dan menggalang lebih banyak dukungan dan berbagai elemen masyarakat karena soal tanah adalah soal keberlangsungan hidup kita semua," lanjut Melli.
Sebelumnya, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai, reformasi kebijakan dan paradigma diperlukan untuk menyelesaikan berbagai hambatan masuknya investasi ke sektor hulu pertanian di Indonesia, seperti mengatasi permasalahan lahan.
Selain permasalahan lahan seperti kejelasan kepemilikan lahan dan potensi konflik yang ditimbulkannya, CIPS juga menemukan perlunya perbaikan dan ketersediaan infrastruktur, termasuk jalan, pelabuhan dan listrik di luar Pulau Jawa, dimana lahan luas yang dibutuhkan untuk sektor pertanian berskala besar masih tersedia.
(SAN)