IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil kinerja produksi perikanan tangkap secara nasional, di mana Jawa Timur (Jatim) sukses menjadi produsen tertinggi.
Capaian tersebut pun diapresiasi oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan menyebutnya sebagai buah dari kolaborasi yang bagus dari seluruh pihak terkait.
"Total produksi perikanan tangkap Jatim di 2023 mencapai 590.685,8 ton, tertinggi secara nasional, melebihi wilayah-wilayah di Indonesia Timur, seperti Maluku yang tercatat 587.988 ton dan Sulawesi Tengah yang sebesar 568.393,4 ton," ujar Khofifah, dalam keterangan resminya, Kamis (4/1/2024).
Menurut Khofifah, terdapat dua komoditas unggulan perikanan tangkap di Jatim, yaitu tongkol dengan hasil produksi mencapai 65.532,3 ton dan lemuru dengan hasil produksi 79.952,3 ton.
Selain itu, terdapat juga tiga jenis komoditas unggulan perikanan budi daya di Jatim, masing-masing yaitu rumput laut dengan capaian produksi sebesar 733.368,1 ton, bandeng 162.788,1 ton dan lele 157.770,7 ton.
"Produksi perikanan tangkap dan budi daya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam provinsi saja, melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri," tutur Khofifah.
BPS mencatat Jatim sebagai peringkat tertinggi dalam hal hasil ekspor perikanan per provinsi periode Januari hingga Desember 2023, dengan capaian sebesar 362.294 ton.
Disusul DKI Jakarta sebesar 207.703 ton, Sulawesi Selatan 163.505 ton, Jawa Barat 78.342 ton dan Sumatera Utara 73.077 Ton.
Atas capaian ini, selain mengapresiasi seluruh jajaran pemerintah daerah di bawah pimpinannya, Khofifah juga menyampaikan terima kasihnya kepada para nelayan dan petani tambak serta Kelompok Tani Nelayan Andalan, yang menjadi garda terdepan penguatan komoditas pangan sektor perikanan.
"Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Bagaimana nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Nelayan telah melakukan ikhtiar untuk memainkan fungsi sebagai pemersatu negeri bahari Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkap Khofifah.
Khofifah juga menegaskan bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045.
"Aneka produk ikan yang dihasilkan menjadi asupan pangan utama guna menyiapkan generasi unggul. Ikan untuk generasi Indonesia emas 2045," tegas Khofifah. (TSA)