Pemikiran itulah yang sampai saat ini terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di mana pemerataan pendidikan menjadi fokus utama.
Diawali dengan angka melek huruf, menurut data yang dirangkum BPS (Badan Pusat Statistik) dalam Statistik Pendidikan 2022, persentase melek huruf di Indonesia hampir menyentuh angka 100%, pada tiap kelompok umur. Angka melek huruf pada kelompok umur pertama (15-24 tahun) adalah 99,80%.
Pada kelompok kedua (15-59 tahun), angka melek hurufnya adalah 98,45%. Terakhir angka melek huruf pada masyarakat yang berusia 15 tahun ke atas adalah 96,35%.
Sejak 2020, pemberantasan buta aksara terus menjadi fokus pemerintah.
Menurut pengamatan Litbang MPI, angka buta huruf yang belum mencapai 100% tersebut menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah untuk terus melakukan edukasi.
Melansir laman Kemendikbud, pemerintah akan melakukan edukasi yang berfokus pada daerah terpencil di seluruh Indonesia. Beberapa provinsi yang dianggap masih memiliki tingkat buta aksara tinggi adalah Nusa Tenggara Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat. (NIA)