Dengan adanya kepastian atas pembiayaan operasional tersebut, menurut Yayat, maka akan dapat dilihat sejauh mana percepatan penyelesaian semua prasarana dan sarana proyek KCJB dapat dilakukan.
"JIka nanti belum siap, pasti operasional akan sepi penumpang, karena tidak didukung kemudahan pencapaian ke lokasi stasiun atau perpindahan antar modanya," tutur Yayat.
Dicontohkannya, bagaimana nantinya penumpang bisa dengan mudah mencapai stasiun Halim atau Stasiun Soekarno Hatta.
"Lalu (Stasiun) Padalarang, apakah sudah ada kerjasama dengan operator angkutan lain? apakah tempat parkir cukup? Maka perlu ada jaminan dari KCJB, apakah sudah siap secara teknis? Apakah bisa ada jaminan percepatannya?" tutur Yayat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan mendapatkan suntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun dari pemerintah.