“Apalagi untuk sekolah yang memiliki tetangga. Jadi mohon untuk dihitung kembali,” tutur Agus.
Pihak sekolah juga diminta untuk mengatur mekanisme istirahat secara bergantian. Pengaturan jam istirahat dibutuhkan karena waktu 6 jam pelajaran secara terus menerus ternyata membuat stamina anak menurun. “Untuk kantin, secara formal tidak diharapkan untuk dibuka,” tutur Agus.
Namun untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum peserta didik dan guru, kantin bisa dibuka namun melalui mekanisme pemesanan atau dilakukan terjadwal.
Dijelaskan Sekda, sejumlah sekolah mengusulkan agar kantin bisa dibuka dengan beragam alasan.
Dintaranya ada siswa yang ternyata saat datang ke sekolah belum sarapan. “Sampai ada yang pingsan,” tutur Agus.