sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Angka Kematian Nakes Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Guru Besar UI: Mereka Adalah Aset Bangsa

Economics editor Binti Mufarida
08/08/2021 17:09 WIB
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus naik.
Angka Kematian Nakes Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Guru Besar UI: Mereka Adalah Aset Bangsa (FOTO:MNC Media)
Angka Kematian Nakes Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Guru Besar UI: Mereka Adalah Aset Bangsa (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus naik. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan di awal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat 3 Juli angka kematian rata-rata 7 hari adalah 471 orang. 

“Data pada awal PPKM darurat 3 Juli 2021 menunjukkan angka kematian 493 di hari itu, dengan angka kematian rata-rata 7 hari adalah 471 orang,” ungkap Tjandra yang juga Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara, dalam keterangannya, Minggu (8/8/2021). 

Bahkan, kata Tjandra di akhir PPKM level 4 pertama pada 2 Agustus lalu, angka kematian akibat Covid-19 naik sekitar tiga kali lipat. 

“Di hari akhir PPKM level 4 periode pertama di tanggal 2 Agustus maka angka kematian adalah 1568 kematian, naik sekitar tiga kali lipat,” papar Tjandra.   

Sementara itu menjelang berakhirnya PPKM level 4 pada 9 Agustus, data kematian akibat Covid-19 per 6 Agustus juga terus meningkat menjadi 1.881 orang. Bahkan, 3 dokter wafat dalam sehari. 

“Data 6 Agustus angka kematian naik lagi menjadi 1881 orang, dan di hari itu setidaknya ada 3 dokter yang wafat, Dr Tigor yang mengabdikan hidupnya di Papua, Dr Syukriati pakar Anestesi dari Kalimantan dan Dr Yulherina tokoh Dokter Keluarga & Layanan Primer,” kata Tjandra. 

Tjandra mengatakan data Ikatan Dokter Indonesia ada 640 orang dokter yang gugur setelah terpapar Covid-19 selama pandemi terjadi di Indonesia. Data Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia menunjukkan sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 orang. 

Dia pun menegaskan bahwa wafatnya tenaga kesehatan sebagai garda utama pengendalian Covid-19 jelas tidak boleh diterangkan dengan hanya angka atau persentase belaka. 

“Tenaga kesehatan adalah aset kesehatan nasional, dan bahkan merupakan aset ketahanan nasional bangsa kita. Karena itu maka tenaga kesehatan amat perlu mendapat perhatian dalam menjalankan tugas penting dan mulianya dalam penanggulangan Covid-19,” tegas Tjandra. 

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement