“Data 6 Agustus angka kematian naik lagi menjadi 1881 orang, dan di hari itu setidaknya ada 3 dokter yang wafat, Dr Tigor yang mengabdikan hidupnya di Papua, Dr Syukriati pakar Anestesi dari Kalimantan dan Dr Yulherina tokoh Dokter Keluarga & Layanan Primer,” kata Tjandra.
Tjandra mengatakan data Ikatan Dokter Indonesia ada 640 orang dokter yang gugur setelah terpapar Covid-19 selama pandemi terjadi di Indonesia. Data Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia menunjukkan sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 orang.
Dia pun menegaskan bahwa wafatnya tenaga kesehatan sebagai garda utama pengendalian Covid-19 jelas tidak boleh diterangkan dengan hanya angka atau persentase belaka.
“Tenaga kesehatan adalah aset kesehatan nasional, dan bahkan merupakan aset ketahanan nasional bangsa kita. Karena itu maka tenaga kesehatan amat perlu mendapat perhatian dalam menjalankan tugas penting dan mulianya dalam penanggulangan Covid-19,” tegas Tjandra.
(SANDY)