IDXChannel - Perusahaan-perusahaan Barat mengalami kerugian lebih dari USD107 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun karena angkat kaki dari Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina pada awal 2022.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (29/3/2024), kerugian tersebut sebagian besar dalam bentuk penurunan nilai dan hilangnya pendapatan.
“Ketika invasi Rusia terus berlanjut di tengah melemahnya bantuan militer Barat, dan semakin besarnya sanksi yang diberikan oleh Barat, perusahaan-perusahaan yang masih ingin keluar dari Rusia kemungkinan akan menghadapi kesulitan lebih lanjut dan harus menerima penurunan nilai dan kerugian yang lebih besar,” kata Ian Massey, kepala business intelligence kawasan EMEA di perusahaan konsultan risiko global S-RM.
Moskow menuntut diskon setidaknya 50% untuk penjualan aset luar negeri dan terus memperketat persyaratan keluar.
Sepanjang tahun ini, Shell, HSBC, dan sejumlah perusahaan barat lainnya mengumumkan penjualan aset mereka di Rusia dengan diskon mencapai hingga 90%.