Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) mengatakan dalam gelaran May Day 1 Mei 2024, masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.
“Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita. Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing,” kata Menaker Ida Fauziyah dalam sambutannya pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Jakarta pada Rabu (1/5).
Di samping itu, menurut LPEM UI, Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045 dan hal ini memerlukan pertumbuhan ekonomi yang jauh melampaui tingkat saat ini.
Informasi saja, BPS melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen pada kuartal-I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka ini juga di atas konsensus Bloomberg yang berada di angka 5,09 persen yoy.
"Ini merupakan pertumbuhan kuartal I tertinggi sepanjang periode 2019 sampai 2024. Namun bila dibandingkan kuartal IV-2023 (QtoQ), ekonomi Indonesia kuartal I-2024 terkontraksi sebesar 0,83 persen,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Namun, tren pertumbuhan tak bergeser dari 5 persen dalam sepuluh tahun terakhir.
Untuk mencapai hal ini, diperlukan reindustrialisasi dan peningkatan produktivitas yang signifikan.
Namun, proses reindustrialisasi dan peningkatan produktivitas merupakan proses jangka menengah dan panjang karena sifat strukturalnya dalam perekonomian.
Oleh karena itu, reformasi struktural perlu terus dilakukan dan tetap menjadi prioritas pengambil kebijakan.
“Pemilihan umum (pemilu) akan menghasilkan pemerintahan baru dan pemerintahan berikutnya tidak boleh kehilangan fokus pada isu produktivitas dan reindustrialisasi,” tulis LPEM UI dalam Indonesia Economic Outlook Q1-2024. (ADF)