"Untuk dapat mencapai keberlanjutan, maka perusahaan mau tidak mau harus, pertama melaksanakan bisnisnya secara beretika, integritas. Kemudian juga memastikan transparency, karena ini memang adalah tuntutan dari para pemangku kepentingan, dan kemudian accountable atas pelaksanaan tugasnya," katanya.
Sidharta menilai, tahun ini menjadi tonggak penting karena Kementerian Dalam Negeri untuk pertama kalinya ikut menjadi penyelenggara, membuka peluang lebih luas bagi BUMD. Dampaknya terlihat jelas dengan meningkatnya peserta BUMD dari 13 menjadi 26 perusahaan.
Secara keseluruhan, ARA 2024 mencatat 206 pendaftar, naik 23 persen dari tahun sebelumnya. Setelah melalui seleksi, 171 perusahaan dinyatakan memenuhi kriteria penilaian.
Untuk pertama kalinya pula, penilaian dibagi ke dalam tiga klaster berdasarkan pendapatan perusahaan.
"Selama ini tidak pernah ada klaster berdasarkan size dari perusahaan, jadi untuk pertama kalinya ada tiga klaster, yaitu klaster pendapatan sampai dengan Rp1 triliun dengan 43 peserta. Kemudian Rp1-5 triliun dengan 51 peserta. Dan yang paling banyak adalah klaster dengan pendapatan lebih dari Rp5 triliun, yaitu 77 peserta," kata dia.