Komunikasi yang intens akan terus dibangun antara KCIC dan Kepolisian RI bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait. Tujuannya untuk dapat terbentuk suatu kordinasi yang baik sehingga proyek Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara ini dapat terwujud.
Rahadian menambahkan, KCIC bersama seluruh stakeholder akan meningkatkan komunikasi serta evaluasi terkait dengan sistem manajemen pengamanan yang ada. Kolaborasi antara KCIC, Kepolisian, Kontraktor, dan seluruh pihak terkait akan terus dibangun untuk mengawal penyelesaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.
"Kolaborasi ini merupakan suatu antisipasi terhadap berbagai potensi gangguan. KCIC memohon support dan dukungan penuh dari Kepolisian RI, karena KCJB merupakan Proyek Strategis Nasional yang juga sedang diajukan menjadi suatu Obyek Vital Nasional," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Kemenkomarves yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Operation KCJB Baja Sirait mengatakan, bahwa Kemenkomarves sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk mewujudkan keamanan yang diperlukan proyek KCJB. Koordinasi telah dilakukan dengan Polda Metro Jaya, Polda Jabar, serta seluruh stakeholder terkait.
“Proyek KCJB ini akan didaftarkan menjadi Objek Vital Nasional di Indonesia. Proses penggunaannya juga tidak bisa menerapkan perlakuan yang sama dengan Kereta Api lainnya karena konstruksinya yang cukup rumit, sehingga dalam pengoperasiannya tidak boleh ada kesalahan.” ujar Baja.
(SLF)