Menurut Haykel, meskipun industri tambang, termasuk hilirisasi nikel merupakan bagian penting dalam mendorong transisi energi nasional, tetap harus ada perhatian serius terhadap keberlanjutan lingkungan. Dia pun mendorong pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya dari sisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Sehingga seyogyanya pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan area-area tambang dan hilirisasi yang berpotensi beresiko tinggi terhadap ekosistem lingkungan di area yang secara natural memiliki kelebihan dan keunikan seperti di Raja Ampat," katanya.
Sebelumnya, aktivitas penambangan nikel di Kawasan Raja Ampat memicu protes masyarakat karena dianggap bisa merusak kawasan konservasi. Proyek tersebut dikerjakan oleh anak usaha PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM), PT Gag Nikel.
(Rahmat Fiansyah)