Selain itu, inflasi Indonesia pada periode Ramadan dan Idulfitri lalu sangat terkendali di angka 4,33 persen (yoy). Sejalan dengan hal ini, inflasi global secara umum juga mulai menurun sehingga diharapkan respons dari pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara juga ikut melandai.
"Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia kumulatif Januari-Apr 2023 mencapai USD86,4 miliar, mengalami penurunan 7,6 persen dari periode yang sama tahun 2022. Namun, permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat, tercermin dari pertumbuhan volume ekspor yang mencapai 19,4 persen. Surplus neraca perdagangan juga masih berlanjut memasuki bulan ke-36," jelas Sri.
Dia menilai, APBN tetap solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi. "Kinerja pendapatan cukup baik, sedangkan belanja masih perlu diakselerasi," ucapnya.
Sementara itu, pelemahan penerimaan sebagai dampak menurunnya harga komoditas global, potensi rambatan volatilitas pasar keuangan, dan dinamika ekonomi global juga terus diwaspadai.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berjasa menjaga kinerja baik APBN. Mari kita jaga bersama seluruh capaian ini dengan tetap optimistis, namun juga waspada..!" tutup Sri Mulyani. (RRD)