Kemudian Ning mengemukakan bahwa daya saing di Indonesia masih belum kuat meskipun saat ini sebenarnya Indonesia memiliki momentum yang sangat baik untuk mengundang investor dan memang banyak sekali investasi yang masuk ke Indonesia, terutama yang padat karya.
Mereka beranggapan bahwa Indonesia ini adalah negara yang masih memiliki daya saing meskipun itu tidak berarti semua provinsi atau di semua kabupaten kota.
"Mereka kalau investasi ke Indonesia memilih daerah-daerah dengan daya saing yang masih bisa mereka raih contohnya kalau kita di Jawa tengah maka tempat tempatnya itu yang jauh dari kota, misalnga Salatiga, Boyolali yang dasarnya UMKnya masih di bawah 2 juta," terang Ning.
"Sementara kalau di Jawa Barat, padat karya di daerah Garut yang UMKnya juga masih di kisaran hampir 2 juta," tambahnya.
Hal itu menunjukkan bahwa daya saing ini memiliki poin yang sangat penting dalam membuat keputusan untuk bertahan di dunia padat karya.