Kepala Pusat Riset Kelautan I Nyoman Radiarta menyebut bahwa keberadaan fitur baru pendeteksi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi merupakan terobosan dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan. Yakni, dengan mengubah paradigma nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan.
”Informasi ditampilkan sederhana untuk membantu nelayan sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan secara efektif,” ujar Nyoman.
Cara kerja fitur pendeteksi ikan-ikan tersebut adalah dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut, yang menurut berbagai penelitian sebagai area tempat ikan berkumpul.
Kesesuaian tersebut didasarkan kriteria front suhu dan tingginya kesuburan perairan. Front suhu adalah daerah pertemuan antara massa air hangat dan dingin.
Sedangkan kesuburan perairan tinggi berasosiasi dengan tersedia makanan ikan, berupa plankton yang melimpah. Kedua kriteria tersebut dianalisis dengan data citra satelit.