Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Keuangan Keberlanjutan Tahun 2022 serta data Kementerian Perindustrian bahwa telah terdapat beberapa perusahaan pembiayaan yang telah melakukan pembiayaan untuk produk sustainable finance. Namun, jumlah kontrak baru masih sangat kecil dibandingkan peluang ekspansi pasar, khususnya pada pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia.
Dari beberapa perusahaan tersebut, rata-rata porsi pembiayaan pada kendaraan listrik masih di bawah 1% berkisar kurang dari Rp100 miliar dari total pembiayaan yang disalurkan oleh masing-masing perusahaan.
Gambaran tersebut sejalan dengan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia yang masih sangat rendah. Pada 2022, penjualan KBLBB memiliki pangsa 1% dibandingkan dengan penjualan kendaraan bermotor lainnya di Indonesia.
Namun, perkembangannya cukup menjanjikan dengan adanya berbagai program yang mendorong penggunaan KBLBB di masyarakat. Penjualan KBLBB mempunyai potensi besar untuk didorong lebih tinggi, sehingga menjadi peluang bisnis bagi perusahaan pembiayaan.
(YNA)