"Kami prihatin dengan gencarnya aksi OPM yang belakangan ini semakin sering dilakukan. Kami meminta Pemerintah segera mengambil langkah konkret dan fokus pada penyelesaian konflik serta stabilitas keamanan di Papua," ujar Meutya.
Menurut Meutya, pemerintah perlu segera mengoptimalkan pendekatan sosial budaya dalam mengatasi aksi-aksi anarkis OPM. Ruang-ruang dialog juga disebut Meutya perlu dibuka guna mencari solusi damai bagi kedua pihak.
"Pemerintah perlu membuka kembali dialog-dialog dengan kelompok OPM untuk mencari solusi damai. Negosiasi yang inklusif dan transparan dapat membantu mengurangi ketegangan," ujar Meutya.
Sebagaimana diketahui, situasi di Puncak Jaya, Papua Tengah, sempat kembali memanas usai tiga anggota OPM tewas ditembak oleh anggota TNI, pada Selasa (16/7/2024) lalu. Penembakan tersebut bermula saat sejumlah anggota OPM menyerang Satgas Yonif RK 753/AVT.
Massa lalu melancarkan protes dan mengatakan para korban bukan anggota OPM. Dampak atas gelombang protes tersebut, sebanyak enam unit mobil milik TNI-Polri dibakar massa.