sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aprindo: Sektor Retail Tetap Tumbuh di Tengah Kabar Covid Varian Baru 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
13/12/2022 14:46 WIB
COVID varian baru yakni Omicron XBB tidak menyurutkan geliat ritel di Indonesia.
Aprindo: Sektor Retail Tetap Tumbuh di Tengah Kabar Covid Varian Baru. (Foto: MNC Media)
Aprindo: Sektor Retail Tetap Tumbuh di Tengah Kabar Covid Varian Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, adanya Covid varian baru yakni Omicron XBB tidak menyurutkan geliat ritel di Indonesia. Hal itu disebabkan, karena tingginya kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi. 

"Jadi situasi sekarang ini agak berbeda dengan tahun 2020 dan 2021, ketika Pandemi dulu, vaksin belum banyak tersebar dan belum banyak di suntikan kepada masyarakat Indonesia. Tetapi saat masuk di tahun 2022 sampai akhir tahun ini produksi vaksin sudah semakin banyak dan masyarakat Indonesia juga mayoritas sudah divaksinasi, sehingga adanya varian baru varian Omicron XBB tidak berdampak pada pengusaha ritel," papar Roy saat dialog di program Market Review IDX Channel, Selasa (13/12/2022).

Menurutnya, varian Omicron XBB ini tidak separah varian-varian sebelumnya. Jika dulu varian covid penyembuhannya lama atau bahkan sampai merenggut nyawa, namun karena sekarang masyarakat sudah divaksinasi, jadi penyembuhannya lebih singkat. Dengan begitu, masyarakat bisa cepat kembali beraktivitas, dalam hal ini berbelanja.

"Walaupun ada teman-teman yang terkena varian ini, tiga hari sembuh. Jadi menuju Endemi signalnya sudah lebih kuat. Sama seperti batuk flu pilek dan lain sebagainya yang bukan karena covid  itu juga dua sampai tiga hari bisa sembuh," ucap Roy. 

Ia menambahkan, sekarang ini dia melihat mobilitas sudah lancar, otomatis masyarakat kembali bergeliat untuk berbelanja atau spending money untuk konsumsi rumah tangga terutama menjelang hari Raya Natal dan tahun baru. 

Roy pun bisa memproyeksikan pertumbuhan ritel hingga akhir tahun 2022 di angka sekitar 3,5-4 persen. 

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement