"Setelah rekor panen bunga matahari 3,4 juta ton pada 2021-2022, area yang ditanami akan meningkat 17 persen musim ini menjadi 2-4,9 juta hektar. Negara ini juga memiliki rekor panen gandum musim ini," kata seorang analis di Bursa Efek Rosario, Tomas Rodriguez Zurro, kepada AFP, dikutip dari program 1st Session Closing IDXChannel, Senin (09/05/2022).
Argentina bisa menuai keuntungan yang lebih besar jika bukan karena kenaikan biaya input biji bijian. Argentina mengimpor sekitar 60 persen pupuk yang dibutuhkan untuk menanam pangan sekitar 15 persennya dari Rusia. Tetapi persediaan sekarang menipis dan harga naik yang berarti hasil panen lebih rendah.
Harga bahan bakar yang lebih tinggi juga berdampak, dengan latar belakang melonjaknya inflasi konsumen sekitar 60 persen yang diproyeksikan tahun ini untuk Argentina (TYO/TIRTA)