sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS Terancam Gagal Bayar Utang, Ketua DPR segera Bertemu Biden 

Economics editor Dian Kusumo
30/01/2023 09:48 WIB
Utang Amerika Serikat kini sudah diambang batar yakni USD31,4 triliun atau sekitar Rp470,145 triliun. 
AS Terancam Gagal Bayar Utang, Ketua DPR segera Bertemu Biden. (Foto; MNC Media)
AS Terancam Gagal Bayar Utang, Ketua DPR segera Bertemu Biden. (Foto; MNC Media)

“Kita tidak akan gagal bayar,” kata McCarthy.

AS tidak pernah gagal membayar utangnya, contohnya seperti obligasi yang dijual ke China, Jepang dan warga negara AS. Meski demikian, peringkat kredit AS diturunkan pada tahun 2011 ketika Presiden Barack Obama dan anggota Kongres dari Partai Republik berdebat panjang sebelum akhirnya mencapai perjanjian 10 tahun.

Kini, kata McCarthy, utang negara mencapai 120 persen dari pendapatan ekonomi nasional, di mana penambahan utang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh dua hal utama, yaitu pemotongan pajak nasional yang disetujui oleh Partai Republik di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump serta pemberian bantuan selama pandemi virus corona yang belum didanai di bawah kepresidenan Trump dan Biden.

“Kita belum pernah berutang seperti ini sejak Perang Dunia II,” kata McCarthy. “Untuk itu kita tidak bisa terus seperti ini. Dan saya rasa tidak ada seorang pun di Amerika yang tidak setuju bahwa ada pemborosan belanja pemerintah yang bisa kita hilangkan.”

“Jadi, saya ingin duduk bersama, menyusun kesepakatan yang bisa membawa kita maju ke arah keseimbangan, di mana pada saat yang sama tidak membahayakan utang kita,” ujarnya. “Kita tidak seharusnya mencetak lebih banyak uang; kita harus menyeimbangkan anggaran. Itu sebabnya saya ingin memeriksa setiap departemen. Di mana kita bisa lebih efisien, lebih efektif dan lebih akuntabel?”

Seperti Biden, McCarthy mengesampingkan gagasan untuk memangkas dua program pemerintah yang paling populer, yaitu program pensiun dan asuransi kesehatan bagi penduduk lansia, yang masing-masing dikenal dengan nama Social Security dan Medicare.
Namun ia menambahkan, “Saya ingin memeriksa setiap dolar yang kita belanjakan, tidak peduli untuk apa pun. Saya ingin menghapus pemborosan di mana pun itu terjadi.”

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement