sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ASDP Berikan Diskon Tarif Pelabuhan 100 Persen untuk Sejumlah Lintasan

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
05/06/2025 13:35 WIB
ASDP menyiapkan skema pemberian diskon tarif pelabuhan hingga 100 persen yang akan diberlakukan mulai Kamis (5/6/2025) pukul 00.00 di sejumlah lintasan.
ASDP Berikan Diskon Tarif Pelabuhan 100 Persen untuk Sejumlah Lintasan. (Foto ASDP Indonesia Ferry)
ASDP Berikan Diskon Tarif Pelabuhan 100 Persen untuk Sejumlah Lintasan. (Foto ASDP Indonesia Ferry)

IDXChannel - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyambut positif kebijakan stimulus ekonomi terbaru yang digulirkan pemerintah, terutama perihal pemberian diskon harga tiket kapal penyeberangan selama periode Juni-Juli 2025.

ASDP telah menyiapkan skema pemberian diskon tarif pelabuhan hingga sebesar 100 persen yang akan diberlakukan mulai Kamis (5/6/2025) pukul 00.00 di sejumlah lintasan komersial antara lain Merak-Bakauheni (reguler dan eksekutif), Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano, Sape-Labuan Bajo, Telaga Punggur-Tanjung Uban dan Ajibata-Ambarita.

Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan, diskon ini ditujukan untuk mendukung mobilitas masyarakat, menstimulus pergerakan barang dan orang, serta mempercepat pemulihan ekonomi di berbagai daerah.

"Diskon tarif jasa pelabuhan ini adalah bentuk kontribusi ASDP dalam menyukseskan program stimulus pemerintah. Kami ingin memastikan bahwa manfaat kebijakan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya pengguna jasa angkutan penyeberangan," ujar Heru Widodo dalam keterangan resmi, Kamis (5/6/2025).

Implementasi diskon tarif jasa pelabuhan (pas masuk dan dermaga) ini akan diberlakukan setelah terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB). ASDP saat ini tengah berkoordinasi aktif untuk memastikan kesiapan sistem, lintasan, serta pelabuhan yang akan menerapkan program ini.

ASDP menilai insentif ekonomi dari pemerintah memiliki potensi besar untuk menggairahkan sektor transportasi nasional. Dengan mobilitas yang lebih terjangkau, diharapkan terjadi peningkatan trafik penumpang dan kendaraan, sekaligus memberikan multiplier effect pada sektor lain seperti logistik, perdagangan, dan pariwisata.

Namun, pelaku usaha transportasi saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan seperti fluktuasi biaya operasional, keterbatasan akses pembiayaan, hingga kondisi infrastruktur pendukung di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

"Diperlukan sinergi kuat antara pelaku usaha dan regulator agar ekosistem transportasi nasional dapat tumbuh secara berkelanjutan. Dukungan fiskal, percepatan digitalisasi layanan, dan kepastian regulasi akan menjadi kunci menuju sistem transportasi yang tangguh dan adaptif," kata dia.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement