sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aset Kripto Berpotensi Munculkan Risiko Baru, Ini Jurus BI Mengatasinya

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
13/07/2022 08:04 WIB
Aset kripto memiliki potensi untuk mengembangkan inklusi dan efisiensi sistem keuangan
Aset Kripto Berpotensi Munculkan Risiko Baru, Ini Jurus BI Mengatasinya (FOTO:MNC Media)
Aset Kripto Berpotensi Munculkan Risiko Baru, Ini Jurus BI Mengatasinya (FOTO:MNC Media)

Mayoritas bank sentral dunia telah mulai melakukan tahapan riset dan percobaan sesuai dengan karakteristik negaranya masing-masing. Selain itu, dukungan dan masukan industri juga merupakan masukan penting bagi bank sentral dalam merencanakan desain CBDC. 

Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC tersebut, termasuk Indonesia. "Bank Indonesia terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan Digital Rupiah," beber dia.

Eksplorasi penerbitan CBDC dilakukan berdasarkan enam tujuan yaitu menyediakan alat pembayaran digital yang risk-free menggunakan central bank money lalu memitigasi risiko non-sovereign digital currency dan memperluas efisiensi dan ketahapan sistem pembayaran, termasuk cross border.

Serta memperluas dan mempercepat inklusi keuangan, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru, dan memfasilitasi distribusi fiscal subsidy. Penerbitan CBDC juga membutuhkan tiga pre-requisite yang perlu dipastikan untuk dimiliki suatu negara 1) Desain CBDC yang tidak mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan 2) Desain CBDC yang 3i (Integrated, interconnected, and Interoperable) dengan infrastruktur FMI-Sistem Pembayaran 3) Pentingnya teknologi yang digunakan pada tahap eksperimen untuk memahami bagaimana CBDC dapat diimplementasikan (DLT-Blockchain dan non-DLT). 

(SAN)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement