"Kita sudah mengajukan white paper skema, mengusulkan kepada Pemerintah untuk subsidi di tahun depan. Itu terkait waktu. Waktu kalau bisa jangan cuma satu tahun, ya minimal long term. Supaya ada kepastian dari industri kendaraan bermotor mempersiapkan," ujarnya.
Menurutnya, kebijakan dari pemerintah akan memberikan dampak besar bagi produsen dan juga masyarakat. Sebab, kedua pihak tidak perlu saling menunggu seperti apa kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah di tahun berikutnya.
"Kalau cuma satu tahun, tiba-tiba tahun depan mandek lagi, ada perubahan lagi, jadi industri juga sangat berharap kepastian itu. jadi kita harapkan pertama waktu cukup lama, mungkin idealnya 5 tahun," katanya.
"Berikutnya adalah menyangkut masalah kisaran, ya kira-kira tidak jauh dari tahun 2023 hingga 2024 ya, kisaran Rp7 juta," tutur Budi.
(kunthi fahmar sandy)