Lebih jauh, lanjut Yusuf, pertumbuhan ekonomi juga akan ditentukan seberapa mampu pemerintah dalam menstimulasi pos-pos yang dinilai menjadi sumber pertumbuhan. Misalnya untuk PDB yang dilihat dari sisi permintaan, pemerintah perlu memastikan pertumbuhan konsumen rumah tangga di tahun depan yang tentu tidaklah mudah mengingat beberapa indikator pertumbuhan di tahun ini sebenarnya sempat mengalami perlambatan.
"Di sisi lain masalah seperti keterbatasan insentif untuk kelas menengah menurut saya juga akan menjadi tantangan dalam mencapai target pertumbuhan konsumsi rumah tangga," jelas Yusuf menambahkan.
Namun demikian, dirinya menilai, harapan tentunya ada pada investasi yang merupakan sumbang dan terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga.
"Tren investasi di beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan dan saya kira itu yang kemudian perlu dipertahankan terutama dalam konteks mengejar target pertumbuhan ekonomi," tutupnya.
(SLF)